Selasa, 13 Desember 2011

PastaGio : Dari Garasi Rumah Sampai Bangunan Joglo

Pertama kali saya berkunjung kesini sekitar 2 tahun yang lalu, warungnya belum bagus dan ramai kayak sekarang. Dulunya itu PastaGio cuma menempati garasi rumah, disana cuma ada 2 meja panjang dan 3 meja kecil yang paling pol muat untuk 3 orang (idealnya untuk 2 orang sih). Untuk ukuran harga yang ditawarkan disana jujur saat itu tata ruang disana sangatlah --cenderung terlalu-- minimalis, meja hanya ditutup dengan taplak plastik. Mungkin bagi sebagian orang tidak akan terlalu memperhatikan ini sih kalau sudah mencicipi rasa masakan disana, tapi untuk yang tidak hanya mementingkan rasa pastilah mereka ingin mendapatkan kenyamanan dengan harga yang sudah mereka bayar. Istilahnya orang makan itu bukan cuma mau enak di mulut sama di perut, tempat pun ya pengennya yang sebanding sama harganya.

Sejarahnya di kasih nama PastaGio karena memang dulu pas pertama kali saya kesini yang masak itu si Gio yang notabene umurnya masih 15 tahunan, itu juga menjadi alasan kenapa PastaGio buka cuma dari jam 4 sore sampai jam 9 malam karena Gio masih sekolah dan harus belajar makanya warung cuma buka sore sampai malam. Katanya si Tante Mamanya Gio emang anaknya sudah hobi memasak sejak kecil, dia membuatkan warung ini tadinya hanya untuk menyalurkan hobi memasak anaknya. Tapi siapa sangka sekarang PastaGio sudah menempati bangunan baru berbentuk joglo disamping rumahnya persis, dan awalnya bangunan joglo yang sekarang ditempati pun belum sebesar sekarang yang sudah mulai merambah bagian luar joglo yang sengaja dibuat open air dengan penerangan hemat energi berupa lilin.

Memang warung ini saya lihat-lihat makin hari makin rame aja kayak gula direbung semut. Gimana enggak, sekarang kalau kesana baru masuk gangnya aja deretan mobil udah banyak yang parkir. Kadang kalau akhir pekan kita harus siap-siap mengantri untuk makan karena tempatnya seringkali penuh. PastaGio yang sekarang memang sudah berkembang pesat, bangunannya mungkin sengaja dibuat dengan gaya joglo supaya tetap terasa homy dan tidak terlalu mewah karena mereka mengusung Warung Pasta dan Roasted Chicken. Tapi untuk segi harga mungkin tagline warung ini kurang tepat, soalnya rata-rata harga makanan untuk pasta paling murah sekitar 20 ribu dan untuk roasted chicken sekitar 38 ribu. Sebetulnya dan sejujurnya saya berkunjung ke warung ini sudah nggak kehitung, dan dari beberapa kunjungan saya ke PastaGio selalu memperoleh rasa yang berbeda dari menu yang sama, istilah gaulnya inkonsisten. Tapi hal ini justru membuat saya penasaran sampai akhirnya beberapa waktu yang lalu saya merasa kalau rasanya sudah konsisten, sudah pas dan ngga berubah.

Entah sejak kapan tapi saya baru menyadari beberapa hari yang lalu ketika saya terakhir berkunjung kesana ternyata Gio si koki cilik sudah tidak lagi terlihat disana, kokinya sudah berubah semua, tidak ada Gio lagi disana. Mungkin ini menjadi salah satu faktor kenapa rasanya tidak konsisten, tapi menurut saya manajemen mereka sudah cukup baik. Kemarin ketika seorang pelayan menyajikan menu yang saya pesan ke meja mereka menawarkan jika ada yang kurang puas dengan makanan yang saya pesan bisa menghubungi mereka.

Sudah ada beberapa menu yang pernah saya coba, tapi beberapa waktu terakhir saya selalu memesan Pan Fried Fish Dory karena pas pertama nyoba enak dan saya terpuaskan. Menu ini olahan dari ikan dory yang di masak pan fried dengan ukuran yang membuat saya kenyang, tidak terlalu kecil dan tidak selalu besar yang bisa jadi eneg bukan enak lagi. Tekstur ikan dory yang lembut, tidak terlalu berminyak dan dimasak dengan bumbu yang pas tidak terlalu asin atau terlalu tawar. Untuk pelengkapnya mereka menggunakan creamy mushroom sauce, saus krim yang tidak terlalu encer sehingga teksturya benar-benar creamy dengan beberapa potongan jamur kancing ini juga pas dipadukan dengan pan fried dory tadi. Pertama kali saya menikmati menu ini saya puas, namun ketika saya berkunjung kembali kesini dan merekomendasikan menu ini kepada teman saya rasanya benar-benar berubah, dominan rasa asin (pake banget!) dan ikan dory-nya super kecil. Saat itu saya meminta seorang pegawai disana untuk mencicipi sendiri dan akhirnya mereka bersedia menggantinya. Setelah diganti rasanya tetap berbeda dengan pan fried fish dory yang pertama kali saya pesan. Tapi belum lama ini saya kembali datang kesana dan masih tidak kapok (baca: penasaran) memesan pan fried fish dory  dan Alhamdulillah rasanya sudah sedikit sama seperti yang pertama kali saya pesan.

Untuk menu lainnya PastaGio ada menu andalan mereka yaitu berbagai macam olahan pasta. Saya pernah mencoba beberapa menu pasta mereka diantaranya: Fettucinni a la Chef Gio, Fettucinni a la Carbonara, Lasagna Verde, Spaghetti Creamy Chicken dan Penne a la Cacciatore. Diantara kesemuanya saya lebih suka olahan pasta mereka yang menggunakan saus krim bukan based tomato sauce, yang menurut saya rasanya cenderung biasa. Roasted chicken disini juga enak, disajikan dengan mashed potato, creamy spinach dan mushroom sauce. Untuk minuman saya jarang memesan yang macem-macem, paling pol ya es teh atau lemon tea yang harganya paling murah. Harga untuk makanan di PastaGio mulai dari 20-88 ribu dan untuk minumannya 5-15 ribu. Untuk range harga yang diberikan saya kira kurang cocok kalau mereka mengusung konsep warung pasta. Satu lagi yang saya rasa kurang dari PastaGio, mereka masih menghitung bill pengunjung dengan cara manual -- ditulis dengan tangan pada selembar nota dan dihitung menggunakan kalkulator -- di jaman teknologi yang canggih seperti sekarang.

Alasan yang akan saya berikan untuk mejawab pertanyaan mengapa PastaGio patut dikunjungi adalah rasa makanan yang enak dan beberapa menu masakan Italia yang rasanya bersahabat dan terasa enak di lidah kita. Lokasi PastaGio ini di Ngelempong Lor Blok 1 No. 4. Mungkin agak susah dimengerti tapi lokasinya di sekitaran jl. Lempongsari (masih di sekitaran Kalimilk yang ngetrend dikalangan dunia persusuan anak muda) dari Kalimilk itu lurus aja terus ke utara sampai nemu ada lampion merah masuk ke jalan kecil itu, nah tak jauh dari situ lokasinya.


























2 comments:

dian ajeng maharani mengatakan...

ih bebeb ini mah selalu aja bikin ngiler yah. pastagio emang enak banget. aku palign suka roasted chicken nya sama carbonaranya huhuuuu gendutttt

hennpuspita mengatakan...

hehehe sesekali makan PastaGio ga bikin gendut kok beb.. roasted chickennya emang jago disini, pastanya juga, semuanya lah pokoknya... yuk kapan-kapan makan bareng disini..

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar :)