Senin, 21 Mei 2012

Kesuma Restaurant

Sebuah resto keluarga yag letaknya tidak jauh dari Jl. Prawirotaman. Tepatnya masuk gang di depan Pasar Prawirotaman lurus terus Kesuma Resto ini letaknya di kiri jalan. Tetapi jika anda datang siang hari jangan harap menemukan tempat ini buka karena memang mereka hanya buka saat malam hari (only for dinner) tetapi mereka welcome buat guest yang mau reservasi untuk makan siang, tetapi dengan syarat emang harus reservasi dulu. Resto ini unik menurut saya, basicnya memang benar-benar resto keluarga. Pemiliknya adalah seorang bule dari Perancis dan istrinya orang Indonesia membantu suaminya dengan menjadi chef. Hanya ada satu orang dari luar yang membantu, barangkali untuk bersih-bersih peralatan saja.

Ketika kami datang pertama kali sempat "kecelik" (ini bahasa Indonesianya apa ya? Saya malah bingung sendiri, hahaha) karena saat itu masih sekitar jam 1 siang dan saya dengan pedenya dari lereng gunung menunggangi kuda sampai lokasi Kesuma Resto. Sesampainya disana saya sempat ragu karena tidak ada tanda-tanda kehidupan, jujur memang saat pertama kali kesana saya pikir itu bukan sebuah restauran karena justru mirip seperti rumah biasa. Ternyata memang mereka buka hanya pas jam makan malam saja, tetapi bisa juga kalau ingin lunch disana dengan reservasi sebelumnya. Akhirnya saya memutuskan untuk makan siang di tempat lain.

Hari berikutnya saya tetap semangat ingin mencoba menu di Kesuma, akhirnya saya kembali lagi kesana. Lagi-lagi permasalahan tempat makan di daerah sekitar Prawirotaman ini adalah lahan untuk parkir, saya kesulitan untuk memarkirkan kendaraan saya hingga harus parkir di pelataran hotel di gang itu. Masuk ke resto ini rasanya seperti berkunjung ke rumah orang, pintu atau jalan masuk menuju spot tempat duduk utuk tamu terkesan sempit. Tetapi semuanya terbayar ketika kami disambut dengan sapaan hangat oleh waiter sekaligus pemilik resto ini. Bangunan utamanya berupa joglo dengan interior dan eksterior semuanya terbuat dari kayu, dekorasinya pun disesuaikan denga tema "njawa" nya. Bagi yang ingin berlesehan juga disediakan sebuah gazebo diluar yang menurut saya cocok untuk anda yang datang bersama pasangan. Saat saya datang disana ada sebuah keluarga yang sedang dinner, dan menurut saya jika anda membawa keluarga memang cocok sekali untuk dibawa kesini. Mungkin sebelum dibuat resto temapt ini tadinya adalah halaman rumah karena dibelakang tempat ini merupakan tempat tinggal bagi sang pemilik dan keluarganya.

Tak lama kami dipersilahkan duduk sang pemilik yang merangkap sebagai waiter mendatangi kami sambil membawakan buku daftar menu, karena ini kunjungan pertama saya maka saya pun langsung meminta rekomendasi dari sang pemilik menu apa yang perlu saya coba. Dia dengan sabar menjelaskan menu-menu yang ada disana dengan bahasa Inggris tentunya karena jika pakai bahasa Perancis tentu saja saya ora dong :))

Saya memutuskan untuk memesan ayam kesuma dan lumpia. Yang saya kagumi disini adalah ayam kesumanya, entahlah ini bumbunya apa saja namun ada campuran ayam dan kacang mete di dalamnya, rasanya pas banget antara manis dan gurihnya. 


Porsi dari ayam kesuma ini cukup untuk 2 orang jika tidak terlalu lapar, tapi bener deh cobain menu yang satu ini. Mungkin sekilas jika dilihat dari fotonya kurang menarik, tapi itu karena foto yang saya ambil memang kualitasnya jelek. Great blending of flavors! 


Lumpianya ini juga gak kalah enak, apalagi di cocolin ke sambalnya. Saya saking suka sama sambalnya ini sampai minta nambah lho.. Oh ya, karena memang konsep mereka family restaurant jadi memang anda harus ekstra sabar jika ingin makan disini, chefnya cuma satu yaitu istri si pemiliknya tanpa ada yang membantu jadi memang proses memasaknya membutuhkan waktu yang sedikit lama. Tetapi menurut saya tak apalah lama asalkan rasanya memang benar- benar memuaskan saya. Soal harga saya lupa persisnya tetapi per orang kurang lebih siapkan uang 50-70rb, mungkin terlalu mahal bagi orag lokal tetapi mereka memberikan compliment khusus bagi pengunjung lokal berupa diskon 10%.


Picture from tripadvisor.co.id

Picture from tripadvisor.co.id


Delicious home cooked Indonesian food with a twist. Fresh ingredients, great flavors, great service. Small family run restaurant tucked away - highly recommended and quite simply, this was the best meal we had in Jogja!

Minggu, 20 Mei 2012

Menyantap Kuliner Khas Indonesia Timur di RM Rasa Sayange

Sering sekali saya melihat di TV liputan tentang kuliner dari daerah Indonesia Timur, saat itu saya selalu berdoa supaya diberi kesempatan mencicipi kuliner khas sana baik langsung ataupun tidak langsung. Beberapa bulan yang lalu akhirnya doa saya dikabulkan, ternyata di Jogja ada tempat makan yang menyediakan menu-menu khas Indonesia Timur. Alhamdulillah :)



Awalnya mendengar dari seorang teman asal Papua kalau dia barusaja makan papeda di RM Rasa Sayange. Warung ini letaknya cukup mudah dijangkau jika anda teliti. Lokasinya ada di gang seberang SMP 6 Jetis Jogja, dari gang itu masuk saja terus sekitar 50 meter anda akan menemukannya. Kalau pas jam makan siang warung ini biasanya ramai terus. Pokoknya yang saya ingat warungnya dominasi warna hijau. Ada 2 tempat yang satu sama lain saling berseberangan, jangan bingung karena ini masih satu tempat. Hanya saja yang warung sebelah utara jalan merupakan tempat anda memesan menu makanan, nah kalau mau makan dan lebih nyaman nyebrang deh ke warung yang diseberangnya.

Karena kali itu adalah kunjungan pertama, saya sempat bingung namun seorang ibu-ibu menyambut dan membantu saya dengan baik untuk memilih ikan apa yang akan dimakan, dan selanjutnya saya meminta sambal khas mereka yaitu sambal dabu-dabu dan colo-colo. Saya tinggal memilih ikannya kemudian tinggal duduk manis menunggu pesanan diantar.


Ini dia ikan yang saya pilih tadi, sudah dibakar (diasap) sebentar kemudian disajikan dengan sambal colo-colo, dan sayur berupa tumis daun pepaya. Oh my rasa ikannya ini benar-benar empuk dan sedaaaaap banget apalagi makannya dicocolin ke sambal colo-colo. Surga banget rasanya, sedeeeeepp!! Apalagi ikannya ini deh gak nyesel banget makan disini. Ikan yang dipakai ini saya lupa jenisnya cuma disana ditawarkan ada ikan baronang, ikan cakalang dan ikan tongkol.

Sambal colo-colo ini memang berbeda dari sambal yang sering kita makan di Jawa, ini sambalnya gak pake diulek terbuat dari tomat hijau yang segarnya Subhanallah, cabai rawit, garam, perasan air jeruk nipis dan bawang merah. Tapi buat yang kurang suka sama aroma bawang merah, sambal ini bener-bener kerasa banget aroma bawang merahnya. But trust me ini pedes dan seger banget! 

Nah bagi yang bingung apa bedanya sambal colo-colo dan dabu-dabu keduanya sama-sama pelengkap atau sambal untuk menemani lauk ketika makan cuma bedanya colo-colo itu istilah umum yang dipakai di Maluku sedangkan dabu-dabu sering dipakai di Manado. Di Maluku biasanya sambal ditambah daun kemangi dan sedikit kecap asin ada pula yang menambahkan dengan kecap manis, tetapi menurut orang Maluku sambal colo-colo yang asli tidak memakai kecap.



Bagi yang nggak suka aroma bawang merah yang terlalu menyengat atau kurang suka dengan samba colo-colo mereka juga menyediakan sambal lainnya. Tetapi hati-hati juga karena sambal yang ini rasanya luar biasa pedasnya.


Tumis kangkung dan bunga pepaya ini rasanya tak kalah nikmat, anda bayangkan saya menikmati ikan yg dicocol dengan sambal colo-colo, sayuran ini dengan nasi yang masih hangat. Sempurna sudah rasanya santap siang saya. Untuk semua makanan ini saya harus membayar 15rb.

Oh ya ada menu-menu lain juga lho disini, salah satunya papeda yang tersohor itu. Tetapi saya belum berani mencobanya, mungkin next time kesini saya bakalan mencoba menu lainnya. Satu kalimat saya setelah menyantap kuliner ditempat ini : Kuliner Indonesia memang tiada duanya :D

Keduanya adalah sejenis sambal atau kondimen yang dipakai untuk membuat makanan lebih sedap dan bercitarasa. Colo-colo adalah istilah yang umum dipakai di Maluku, sedangkan dabu-dabu adalah istilah Manado.

Read more at: http://kuliner-wu.blogspot.com/2012/01/sambal-colo-colo-dan-dabu-dabu.html
Copyright Warna-uksw.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Keduanya adalah sejenis sambal atau kondimen yang dipakai untuk membuat makanan lebih sedap dan bercitarasa. Colo-colo adalah istilah yang umum dipakai di Maluku, sedangkan dabu-dabu adalah istilah Manado.

Read more at: http://kuliner-wu.blogspot.com/2012/01/sambal-colo-colo-dan-dabu-dabu.html
Copyright Warna-uksw.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Keduanya adalah sejenis sambal atau kondimen yang dipakai untuk membuat makanan lebih sedap dan bercitarasa. Colo-colo adalah istilah yang umum dipakai di Maluku, sedangkan dabu-dabu adalah istilah Manado.

Read more at: http://kuliner-wu.blogspot.com/2012/01/sambal-colo-colo-dan-dabu-dabu.html
Copyright Warna-uksw.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Keduanya adalah sejenis sambal atau kondimen yang dipakai untuk membuat makanan lebih sedap dan bercitarasa. Colo-colo adalah istilah yang umum dipakai di Maluku, sedangkan dabu-dabu adalah istilah Manado.

Read more at: http://kuliner-wu.blogspot.com/2012/01/sambal-colo-colo-dan-dabu-dabu.html
Copyright Warna-uksw.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

The Best Steak in Town : R&B Steak and Grill

Waahhh... kali ini saya benar-benar semangat buat nulis tentang makanan yang satu ini. Yes, definitely steak is one of my favorite food. Dan sejauh sepengetahuan saya menu steak yang punya rasa dan kualitas daging yang bagus salah satunya di R&B Steak and Grill ini. Lokasinya di Jl. RW Monginsidi no. 37 Jogja. Bagi yang tinggal di Jakarta mungkin sudah tidak asing lagi mendengar Indoguna Meatshop yang berada di kawasan Jakarta Selatan, nah ternyata mereka juga membuka cabangnya di Jogja dengan nama yang sama. Yap, benar sekali steak house ini lokasinya jadi satu dengan meatshop di depannya. Kesannya memang agak nyempil karena yang terlihat jelas dari luar adalah meatshopnya, tetapi steak house yg berada dibelakangnya ini pun tak pernah sepi pengunjung terutama saat jam makan ataupun saat weekend. 

Niat awalnya memang ingin menyantap steak, tapi entah kenapa saya lebih memilih untuk sejenak masuk meatshopnya. Penasaran. Ternyata bukan hanya daging impor saja tetapi bahan masak memasak impor bisa didapatkan disini, karena laper mata dan takjub melihat sekantong Moesli saya akhirnya memutuskan untuk membeli moesli disini. Dan sebenernya agak menyesal juga karena ternyata di Superindo juga menjual moesli dengan harga separo lebih murah dengan isi yang lebih banyak. Oke, sebelum saya kalap membeli bahan-bahan masak yang nantinya entah mau dimasak atau cuma dianggurin lebih baik saya keluar dari toko ini dan makan. Ya saya akhirnya tidak sabar juga untuk segera menyantap steak R&B.

Sebenarnya jika ingin memasuki resto anda bisa langsung masuk dari meatshopnya jika kebetulan anda sebelumnya berbelanja disana, tapi jika memang niat awalnya mau makan bisa masuk lewat pintu samping. Masuk ke steakhouse ini saya merasa sedang berada di teras rumah, terasa sekali suasana homy nya. Semua seat dihadapkan ke sebuah taman yang berada di tengah, jika ada momen tertentu seperti hari valentine pihak resto sengaja menghias taman tersebut dengan lilin-lilin sehingga kesannya lebih romantis. Lebih romantis lagi karena setiap malam ada live music-nya. Menu yang disediakan juga cukup lengkap mulai dari starter sampai dessert, saya tanpa ragu memesan Australian Prime Beef Black Angus Tenderloin 180gram dan US Beef Striploin 200gram. Oh iya, daging steak yang mereka pakai memang impor semua jadi jangan khawatir soal kualitas dagingnya, dijamin tidak mengecewakan. Favorit disini sebenernya ya Wagyu Beef grade 9 nya, tapi entahlah saya ingin mencoba menu selain wagyu.


Ini US Beef Striploin 200gram yang saya pesan, disajikan dengan vegetablesnya berupa sauted mushroom, french fries dressing dan blackpepper sauce. Oh ya, saat memesan saya meminta steak saya dimasak dengan tingkat kematangan medium rare sengaja karena saya memang menginginkan rasa steak saya masih juicy didalamnya. Dan benar saja ketika pesanan saya datang rasa steaknya menakjubkan, daging yang memang berkualitas dimasak dengan baik sehingga rasa juicynya masih terasa, tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lunak. Saya sangat menikmati setiap irisan daging yang masuk ke mulut saya. Sausnya juga tak kalah enak, blackpeppernya memberikan warna tersendiri begitu juga dengan mushroomnya bumbunya meresap dengan benar sampai kedalamnya. Ah, memang tidak berlebihan jika saya sebut R&B Steak and Grill ini sebagai The Best Steak in Town. Harga yang harus dibayar memang cukup mahal untuk ukuran Jogja, yaitu 130rb ditambah dengan pajak 15%. 


Menu selanjutnya Australian Prime Beef Black Angus Tenderloin 180 gram dengan creamy spinach, garlic bread, mashed potato dan blackpepper sauce. Yang ini tak kalah enaknya, cuma yang saya heran adalah creamy spinachnya. Menurut saya creamnya terlalu banyak, tapi ya tetap saja enak secara keseluruhannya. Oh ya semua steak disini disajikan dengan pilihan sayuran yang bisa kita pilih berupa creamy spinach, ratatauly, sauted mushroom, grill mushroom, mix vegetables, sauted brocolly with garlic and butter dan mixed green salad. Kemudian pilihan dressing yang bisa dipilih adalah vinegraite, olive oil balsamico, bleu cheese, thai peanut, dll. Pilihan kentangnya ada mashed potato, french fries, potato wedges, waffle, baked potato, potato au gratin. Untuk pilihan sausnya ada mushroom, blackpepper, barbeque, pomery mustard, tomato, lemon butter dan creme cheese. Harga seporsi steak ini adalah 145rb belum termasuk pajak sebesar 15%.


Untuk minumnya saya pesan minuman kebanggan yaitu es teh, namun disini menu es teh disajikan cukup unik yaitu dengan batang tebu. Jadi sembari menunggu pesanan steak datang bisa menghisap air dari batang tebu tersebut :D

Oh ya, bagi yang tidak kuat menghabiskan daging sebanyak ini atau ingin menikmati steak dengan harga lebih murah separonya bisa juga mencoba burgernya, gak kalah enak kok.

Aglioo! Pizza and Pasta

Hello guys, it's been sooooo long time I didn't write anything in this blog. Am so sorry, I was very busy in these past few months. I have a-super-crazy lectures schedule and I have to complete my thesis immediately, fiuuhh can you imagine when you start your lecture at 8am and finish at 5pm and then you still have to finish the coursework and thesis? It was killing me. 

I miss you all and hope you do!

Itulah sedikit curhatan saya, but really banyak banget tempat makan yang menunggu untuk saya bagi ke kalian. So, keep watchin my blog and you won't missed it.

Kali ini saya bakal berbagi tentang pengalaman makan di Aglioo Pizza and Pasta. Beberapa tahun terakhir memang banyak sekali bermunculan Italian resto di Jogja, terutama yang menyediakan pizza jenis wooden fired ini. Lokasi Aglioo Pizza and Pasta berada di Jl. Prawirotaman. Kalian yang di Jogja pasti sudah banyak tahu kalau lokasi ini banyak sekali resto dan cafe karena disini merupakan "kampung bule". Aglioo Pizza and Pasta ini lokasinya tepat di seberang ViaVia Cafe, mudah sekali ditemukan karena lokasinya dipinggir jalan. Bagi yang datang mengendarai mobil memang agak susah untuk mencari parkir karena mereka tidak menyediakan lahan parkir khusus untuk mobil, jadi siap-siap untuk parkir di depan hotel atau tempat yang menyediakan lahan parkir dan tentu saja mengijinkan orang yang bukan tamu mereka untuk parkir disana.

Seperti kebanyakan tempat makan pizza traditional lainnya mereka mengusung konsep open kitchen yang memudahkan kita melihat chef-nya memasak. Bagi saya menikmati makanan sembari melihat si chef mengolah masakan merupakan keunikan dan sensasi tersendiri. Kursi dan meja kayu tertata rapi dengan beberapa lukisan dan hiasan yang tertempel di dinding. Bagi yang pertama kali kesini, jangan khawatir karena mereka menyediakan papan khusus yang berisikan informasi menu yang favorite disana. Menu yang disediakan lengkap mulai dari appetizer, salad and soup, pizza, steak, pasta, dll.

Saya mencoba beberapa menu yang mereka sebut "favorite" disana ada Salmone Pizza, Pastrami Pizza, Carrot juice, Cioccolato Lava dan Creme Brule. Mereka menyebutkan jika menu disana disajikan dari bahan-bahan yang fresh dan tanpa MSG.  


Ini penampakan dari Salmone pizza yang berisi salmon, spinach, mozarella dan cream sauce. Yang ini saya rekomendasikan bagi penggemar ikan salmon, ikannya banyak gak nanggung dan tentu saja masih fresh. Rasa ikan salmonnya lembut dan memang salmonnya ini dimasak tidak terlalu matang. Paduan antara dasar roti pizza yang tipis crunchy, creamy sauce, mozarella nya memberikan warna gurih pada pizza ini. Porsinya juga lumayan besar, bisa dimakan untuk 2-3 orang. Harganya 38rb sudah termasuk pajak.


Selanjutnya Pastrami Pizza, menu yang satu ini memang tidak dicantumkan di buku menu tetapi mereka selalu menyediakan menu ini kalau kalian pengen nyobain tinggal bilang aja ke waiternya. Menu ini kombinasi dari cream sauce, brokoli, potato, pastrami dan mozarella cheese. Bagi yang belum tahu apa itu pastrami, dia berupa daging olahan yang dibuat dari daging brisket (daging sapi bagian dada) yang diberi bumbu-bumbu tertentu lalu di asap. Pizza yang satu ini rasanya unik sekaligus enak, jadi setelah bahan dasar pizza yang tipis dan crunchy ada kentang rebus yang sudah di iris tipis dan selanjutnya ditambahkan pastrami, brocolli, mozarella dan cream sauce. Penasaran gimana rasanya? Silahkan coba sendiri, kalau menurut saya pizza yang satu ini gak kalah enaknya sama salmone. Harganya sekitar 39-40rb per porsi.


Dessert yang satu ini merupakan favorite saya, tetapi entah kenapa Creme Brule nya Aglioo Pizza and Pasta menurut saya rasanya agak kurang creamy. Saya lebih suka Creme Brule yang disajikan hangat dan disini mereka menyajikan sudah dalam keadaan dingin. But, it's worth to try kok :)

Saya lupa ini juice apa, sepertinya jus wortel deh. Hehehe. Untuk rasanya tidak terlalu spesial tapi menurut saya menu juice disini agak terlalu encer. Harganya 8rb.



Yang ini Greeny Juice berisi campuran brocolli, apple dan lemon. Rasanya tentu saja segar dan terlebih lagi sangat menyehatkan. Tapi itu tadi yang saya sebutkan, menu juice disini agak terlalu encer :D

Nah menu yang terakhir ini sangat saya rekomendasikan bagi yang suka coklat, ya menu Cioccolato Lava ini enak banget, cake coklatnya disajikan masih panas dan surprise banget pas kita buka cakenya isi coklatnya meleleh. Yummy banget! Disajikan juga bersama ice cream vanilla dan garnish yg cantik. Saya yakin melihat menu yang satu ini pasti kalian pengen. Harganya 23rb.