Kamis, 07 Juni 2012

Dimsum Quality Hotel

Kali ini kita bahas Dimsum ya bukan Dimsur si selebtuit yang femes ituu...
Dimsum (dalam dialek Cantonese) atau Dianxin (dalam bahasa Mandarin) secara harafiah berarti sedikit dari hati atau menyentuh hatimu. Jadi kalau pengen nyepik sedikit romantis bisa juga kasih kalimat "You Dimsum Me". *abaikan*

Kata ini disunting dan frasa yi dian xin yi yang artinya sedikit tanda mata. Kemudian secara umum kemudian digunakan sebagai istilah untuk menyebut camilan ringan. Dim sum sudah dikenai sebagai makanan popular sejak ribuan tahun lalu. Kebiasaan makan dimsum konon bermula pada periode Jalur Sutra (Asia Tengah ke Cina) dan Dinasti Han (206 SM) hingga Dinasti Yuan (Abad 14 M). Ketika itu para petani, buruh dan pedagang yang berbisnis di sepanjang Jalur Sutra kerap mampir di . kedai teh pinggir jalan untuk minum teh di sore hari.

Kebiasaan ini sempat memudar pada abad ketiga gara-gara Tabib terkenal Hua Tuo mengatakan kebiasaan ngemil dim sum sambil minum teh bisa membuat badan jadi gemuk. Orang Kanton (Guangdong/Kwangtung) di Cina Selatan tidak mengindahkan imbauan ini. malah menjadikan dim sum sebagai makanan tradisional yang dinikmati bersama teman-teman sambil minum teh. Dari sinilah muncul istilah yumcha (mandarin yincha) yakni minum teh di kedai teh bersama teman-teman dekat sambil menyantap dimsum. Sebenarnya ada banyak sekali varian dimsum ada ratusan katanya soalnya saya pun belum pernah nyoba semua jenisnya, baru beberapa saja.

Di Jogja kita bisa menikmati dimsum salah satunya di Serayu Chinese Resto yang berada di lobby Quality Hotel J. Laksda Adisucipto no. 48 Yogyakarta. Nah yang saya suka dari resto ini adalah dia buka kayak McD yaitu 24jam sehari 7hari seminggu, bener-bener bisa jadi alternatif buat makan kalau pas kelaperan tengah malam atau pas malem-malem gak bisa tidur gara-gara pengen makan dimsum. Dan enaknya lagi di Dimsum Quality Hotel ini mereka memberikan diskon 50% seumur hidup dan 24 jam pula, buat yang masih mahasiswa bisa dapetin tambahan diskon 10%, oh ya promo diskonnya tidak berlaku untuk hari libur besar ya.

Beberapa menu dimsum yang saya pesan:


Gao adalah dim sum standar yang biasanya hampir ada di setiap Chinesse Resto esp yang menyediakan menu dimsum. Kulitnya umumnya terbuat dari tepung beras dengan isi berupa daging/sayuran dan dikukus. Yang termasuk dalam gao yaitu shrimp dumpling atau biasa kita kenal dengan nama Hakau. Nah Hakau yang ini rasanya benar-benar lembut dan enaak. Saya lupa pasti harga per porsinya berapa, sepertinya sekitar 20rb (belum termasuk diskon).

Sejenis lumpia tetapi kulitnya lebih lembut karena terbuat dari kulit tahu, isinya udang yang sudah dicincang kemudian dicelupkan dengan kuning telur agar menempel dan digoreng. Rasanya empuk dan gurih, udangnya juga kenyal.


Yang ini namanya Fung Zao (phoenix talons) kita mengenalnya dengan nama ceker ayam. Diolah dengan cara digoreng, direbus, lalu di-marinate dalam black bean sauce kemudian dikukus. Berkat proses pengolahan seperti ini, tekstur kaki ayam menjadi lunak dan empuk. Sebenarnya ada satu jenis dimsum yang saya pesan, yaitu siomay ikan cuma saya lupa menyimpan fotonya dimana, next time kalau ketemu bakalan saya update lagi.


0 comments:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar :)