Kamis, 01 Desember 2011

Pepper Lunch, Makan Sendiri Masak Sendiri Bayar Sendiri.

Siang itu kami melanjutkan perjalanan setelah menyantap "appetizer" di Es Oyen 18 Sukajadi menuju ke salah satu mall di kota Bandung yaitu Paris Van Java atau yang lebih dikenal dengan OVJ eh maksud saya PVJ. Karena ke-ndesoan saya ini, mau masuk cari parkir aja bingung sampai harus mblusuk-mblusuk ke jalanan yang becek nggak ada ojek di sekitaran mall tersebut. Setelah capek keluar masuk toko disana akhirnya kami berjalan-jalan di sekitar bagian depan mall ini yang memang banyak sekali tempat makan yang jumlahnya saya nggak ngitung. Yang saya suka sebagian gerai makanan di mall ini bukan gerai franchise yang pasti banyak cabangnya dimana-mana, karena saya sering banget lihat mall yang gerai makanannya dipenuhi gerai-gerai franchise yang rasanya begitu-begitu aja.

Setelah cap cip cup bingung mau makan dimana saking banyaknya tempat makan di mall ini akhirnya mata saya tertuju ke Pepper Lunch. Ya, saya inget banget pertama kali makan di Pepper Lunch waktu liburan ke Singapore beberapa bulan yang lalu, sempet kangen pengen makan ini lagi tapi dikira gak punya cabang di Indonesia dan ternyata Pepper Lunch sekarang ada di depan mata *pingsan*. Terus berpikir kenapa baru tau kalo mereka juga punya gerai disini, setelah inget-inget lagi ternyata emang di Jakarta juga udah banyak gerai Pepper Lunch, oke saya merasa ndeso dan tidak gaul untuk kedua kalinya. Pokoknya waktu mata saya nemu tempat makan ini, tanpa pikir panjang dan nanya pendapat ke pacar langsung saya tarik dia masuk ke dalam.

Pepper Lunch merupakan The Original Japanese DIY (do it yourself) Teppan Restaurant. Mereka menghadirkan sensasi tersendiri bagi pengunjung untuk dapat membuat alias memasak makanan sendiri sesuai dengan selera. Jadi kalo makan disini, enak ngga enak di tanggung pembeli. Pokoknya penak kok jadi mereka itu, kita udah bayar makan malah disuruh masak sendiri. Tapi itulah ciri khas dari resto ini, siapapun dapat menjadi koki dan jangan khawatir bagi yang tidak bisa memasak bahkan anak kecil atau kimcil sekalipun makanan yang anda beli dan masak sendiri disini (katanya) akan tetap enak rasanya karena memang bahan dan bumbu yang mereka pakai sudah diracik sedemikianrupa makanya bisa enak walaupun bukan koki yang masak. Nah, yang bingung kok masak sendiri? Kompornya gimana? Wajan, susuk, bumbon (bumbu) nya gimana? Gak usah bingung, mereka sudah menyajikan makanan yang kita pesan dalam keadaan sudah di bumbui dan uniknya mereka menyajikannya diatas hot plate bersuhu 260 derajat celcius. Jadi kita tinggal mencampur-campurkan bahan makanan tadi (kalau pesan yang nasi) atau tinggal membolak balik (kalau yang pesan steak), yang harus di ingat hati-hati jangan sampai tangan sendiri ikutan dimasak, lumayan lho hot plate suhunya sampai 260 derajat.

Katanya sih menu favorit Pepper Lunch adalah Beef Pepper Rice dan Pepper Steak. Selain itu, pengunjung juga dapat mencoba variasi menu Curry Beef Pepper, Unagi Pepper Rice, Big Rib Eye Steak, Juicy Steak, Loin Steak, Hamburger Steak, Teriyaki Pepper Chicken, Double Cheese Teriyaki Hamburger, Teriyaki Pepper Salmon, Salmon & Chicken, Juicy Cut Steak & Hamburger, Juicy Steak & Chicken, Seafood Aglio Alio, Beef Bolognaise Pasta, dan Beef Sukiyaki. Untuk side dishnya juga macem-macem ada Miso Soup dan yang bikin saya kepengen namanya Shake Salad, tapi sayang perut udah gak muat.

Siang itu yang memang jam makan siang suasana disana sedang ramai pengunjung. Kami disambut ramah oleh waitressnya, mereka kemudian memberikan nomor yang ternyata nomor itu buat booking meja (ya ndeso lagi untuk ketiga kalinya), kemudian kami digiring (kayak pitik) ke kasir tempat pemesanan sekaligus tempat pembayaran. Tanpa ba bi bu be bo saya langsung memilih menu Salmon Cream Pasta yang di gambar keliatan oh-mai-goat enaknya sedangkan pacar memilih Chicken Pepper Rice. Setelah memesan dan membayar kami disuruh untuk menunggu pesanan yang kami pesan, tidak sampai 5 menit pesanan kami sudah siap dan kami kembali digiring sama waitress disana ke meja yang sudah dipesan sewaktu didepan tadi. Tidak mau menunggu lama saya langsung mencampurkan makanan diatas hotplate sambil sedikit menambahkan bumbu yang tersedia di meja, ada saus spesial (mungkin ini untuk yang memesan steak), blackpepper (bagi yang suka pedas), garam, dll. Setelah mencampurkan makanan sampai capek akhirnya saya berhenti sambil nunggu kemebul (asap) nya hilang. Pokoknya makan disini itu asyik, masak sendiri, makan sendiri, bayar sendiri. Rada ngenes sih emang kedengerannya semuanya sendiri gitu, yang penting makannya jangan sampai sendiri biar gak keliatan tambah nggenes :))


Ini dia menu Chicken Pepper Rice yang masih ngebul-ngebul asapnya, didalemnya ada butter special makanya harus cepet-cepet diaduk biar makin enak. Harganya Rp. 35.455 (sebelum pajak)

Chicken Pepper Rice ini isinya nasi (dalemnya ada bumbunya) kemudian ayam dan campuran corn dan daun bawang.

Yang ini Salmon Cream Pasta, baru kali ini deh makan pasta yang disajikan diatas hotplate. Rasanya? Enak banget menurut saya, apalagi potongan salmonnya itu buanyak gak pake nanggung.


Nah ini Salmon Cream Pasta lengkap sama cream sauce nya, tips nya nambahin cream sauce ke hot plate nya dikit-dikit dulu aja sambil diaduk-aduk terus si pastanya. Yang saya suka lagi, cream sauce nya ini pake mushroom juga. Aaaakk mau lagi ahh! Harganya Rp 61.818 (sebelum pajak)

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar :)